Jumat, 28 Januari 2011

Apakah Vampir Itu Ada...?


Legenda tentang Vampir telah ada jauh dalam sejarah, walaupun sebenarnya banyak orang saat ini menganggapnya sebagai makhluk mitos. Kisah yang menggambarkan sosok vampir yang kejam dan haus darah telah banyak digambarkan di berbagai pementasan drama, media cetak, radio atau layar perak. Ketika dunia berubah, demikian juga mitos tentang vampire, banyak yang menganggap mahluk ini adalah dongeng buatan Holywood. Mitos tentang mahluk Vampir hampir dimiliki oleh banyak negara dengan cirinya masing-masing. Selama berabad-abad, Mitos Vampir menceritakan tentang makhluk yang mengalirkan darah dari korban-korban mereka dalam berbagai cara, tergantung pada wilayah di mana mitos berasal. Yunani Kuno memiliki Lamia dan Empusa, makhluk jahat yang bertubuh besar dengan tindakannya yang keji yang ditakuti oleh semua orang dan menjadi legenda di antara masyarakat Yunani kuno. India memiliki Vetalas, mayat-mayat hidup yang menghuni wilayah angker yang tergantung dengan posisi terbalik di pohon-pohon di sekitar makam dan tempat pembakaran mayat/kremasi. Lebih jauh lagi didataran asia China mempunyai mitos vampir yang berjalan meloncat dengan kedua tangannya mengarah ke depan, siap menggigit korban dan menghisap darahnya. Di Indonesia sendiri dikenal dengan Hantu Lampor, namun versi Indonesia ini hanya sering mengganggu orang atau memangsa ternak saja dan jarang sekali terdengar memangsa manusia, kecuali yang terdapat di film-film. Bagi anda yang belum mengenal Lampor, mayat hidup ini adalah makhluk yang mengambil bentuk wanita cantik, baik muda atau tua, dan diduga digunakan untuk melakukan praktek ilmu hitam oleh para supranatural jahat. Mitos tentang lampor dikatakan mahluk ini mampu melepaskan kepalanya, yang berkeliaran di sekitar pemukiman untuk mencari darah, terutama wanita hamil, mereka berkeliaran setelah matahari terbenam. Histeria masyarakat di Eropa pada awal abad ke-18 tentang mahluk vampir ini memberi jalan para penulis untuk membuat cerita tentang vampir. Dimulai dengan penerbitan Yohanes Polidori's "The Vampyre", dan karya klasik Bram Stoker's 1897 novel "Dracula". Itu adalah keberhasilan dari karya Bram Stoker yang menelurkan seluruh genre fiksi tentang vampir, sebuah genre akhirnya memasyarakat dan menjadi trend cerita-cerita tentang vampir. Sejak diperkenalkan kepada publik, khalayak di seluruh dunia, terutama ke masyarakat Inggris dan Amerika, cerita vampir hampir sepenuhnya didasarkan pada dongen layer kaca. Keberadaan vampir sendiri menurut legenda dimulai dari keberadaan mahluk Drakula. Drakula inilah cikal bakal atau bisa disebut sebagai Adamnya para vampir. Drakula yang selalu mematuhi semua perintah Tuhan berbalik menjadi memusuhi Tuhan setelah semua keluarganya hancur pada perang salib. Salah satu sumpahnya adalah ia akan banyak menumpahkan darah manusia dalam peperangan dan meminum darah lawan-lawannya sebagai wujud pengingkarannya terhadap Tuhan yang telah menciptakan manusia. Ada banyak versi cerita tentang drakula ini. Saat ini justru banyak orang membentuk komunitas "penggemar sejati" dari genre vampir mereka melakukan berbagai ritual dan terkadang juga mengikuti tradisi meminum darah, walaupun yang diminum adalah darah hewan ternak. Beberapa fakta bahwa vampir tidak tidak kuat dengan sinar matahari dan akan terbakar oleh sinar matahari, mereka takut terhadap bawang. Tapi siapa yang berani mengatakan bahwa vampir tidak ada? Bagaimanapun, ada yang beranggapan mereka adalah makhluk mitos, lalu bagaimana menjelaskan fenomena yang pernah terjadi beberapa tahun yang lampau sekitar tahun 1720 seorang wanita Marry Cestle ditemukan tewas dengan luka gigitan di leher, darah wanita itu habis di hisap sesuatu. Atau apakah ada yang percaya cerita Bill Amstrong yang mengaku menembak suatu mahluk bertubuh manusia namun juga berwujud kelelawar yang mencoba memangsa ternaknya pada tahun 1925. Mahluk tersebut kabur dengan meninggalkan suara teriakan yang sangat keras.
Read More />

Jumat, 21 Januari 2011

Tips Membaca

TIPS MEMBACA:
1. Usahakan membaca ditempat yang nyaman dan pencahayaan yang cukup.
2. Jika membaca sebuah cerita jangan membaca endingnya kerena dapat mengurangi rasa keinginan tahu cerita tersebut.
3. Konsentrasi pada cerita jangan memikirkan hal yang lain.
4. Jangan membaca di tempat yang bising karena mengganggu konsentrasi.

By : Alfin Sang Prima Ridiansya
Read More />

Sabtu, 15 Januari 2011

Dampak Dari Merokok

Ada berbagai hal yang menjadi latar belakang seseorang menjadi perokok. Awalnya mungkin hanya rasa penasaran dan sekedar ingin mencoba. Namun efek adiksi yang ditimbulkan oleh nikotin membuat sebagian besar orang terbawa ke dalam ketergantungan seumur hidup terhadap tembakau.
Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa disebabkan oleh penggunaan tembakau. Pada tahun 2005, penggunaan tembakau menyebabkan 5,4 juta kematian atau rata-rata satu kematian setiap 6 detik. Bahkan pada tahun 2030 diperkirakan jumlah kematian mencapai angka 8 juta.
Saat sebatang rokok disulut dan asapnya mulai diisap, sejumlah bahan kimia akan beredar ke berbagai organ vital dalam tubuh, yakni paru-paru, jantung dan pembuluh darah. Tubuh akan terkontaminasi dengan bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker dan kecanduan.
Asap rokok mengeluarkan lebih dari 40 bahan kimia penyebab kanker, juga sejumlah kecil racun lainnya seperti arsen dan sianida serta lebih dari 4000 bahan kimia lainnya.
Salah satu bahan kimia dalam rokok adalah nikotin. Nikotin akan membuat anda ketagihan rokok dan membuat kecanduan. Nikotin akan meningkatkan zat kimia otak yang disebut dopamin, yang akan membuat anda merasa senang. Dopamin inilah yang mengakibatkan proses kecanduan tersebut.
Karbonmonoksida yang anda hirup dari asap rokok menggantikan oksigen di sel-sel darah dan mengambil zat makanan dari jantung, otak dan organ tubuh lainnya. Merokok juga mematikan indra pengecap dan penciuman sehingga makanan tidak lagi selezat biasanya.
Efek langsung yang dialami oleh orang yang merokok misalnya: aktivitas otak dan sistem saraf yang mula-mula meningkat lalu kemudian menurun, perasaan euforia ringan, merasa relaks, meningkatnya tekanan darah dan denyut jantung, menurunnya aliran darah ke anggota badan seperti jari-jari tangan dan kaki, pusing, mual, mata berair, asam lambung meningkat, menurunnya nafsu makan, dan berkurangnya indera pengecap dan pembau.
Sementara efek jangka panjang dari penggunaan tembakau adalah timbulnya berbagai penyakit, antara lain:
• Kecanduan nikotin
• Berbagai macam kanker, terutama kanker paru, ginjal, tenggorokan, leher, payu dara, kandung kemih, pankreas dan lambung. Satu dari enam pria perokok akan menderita kanker paru.
• Penyakit jantung dan pembuluh darah: stroke dan penyakit pembuluh darah tepi.
• Penyakit saluran pernapasan: flu, radang saluran pernapasan (bronkhitis), penyakit paru obstruktif kronis.
• Cacat bawaan pada bayi dari ibu yang merokok selama kehamilan.
• Penyakit Buerger
• Katarak
• Gangguan kognitif (daya pikir): lebih rentan terhadap Penyakit Alzheimer (pikun), penyusutan otak.
• Impotensi
Survey tahun 1981-1997 pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, sedang, dan tinggi, menunjukkan bahwa pada kelompok ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah, pengeluaran untuk merokok naik 227 persen, yaitu dari Rp. 343 per orang per hari menjadi Rp. 779 per orang per hari. Saat ini diperkirakan lebih besar lagi seiring dengan kenaikan harga barang. Perokok harus disadarkan begitu besar biaya yang harus dikeluarkan dari merokok.
Ini merupakan suatu beban ekonomi yang berat mengingat lebih dari separuh pengeluaran digunakan untuk pemenuhan kebutuhan makan. Jelas terlihat dampak merokok terhadap proses pemiskinan. Pengeluaran untuk rokok sebenarnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga (anak balita), khususnya pada keluarga miskin.
Seorang ahli ekonomi kesehatan Soewarta Kosen menyatakan total biaya konsumsi tembakau adalah Rp. 127,4 triliun yang digunakan untuk belanja tembakau, biaya pengobatan akibat sakit mengkonsumsi tembakau, kecacatan dan kematian dini. Jumlah tersebut setara dengan 7,5 kali lipat penerimaan cukai tembakau pada tahun yang sama yaitu Rp 16,5 triliun. Jadi sebenarnya tidak ada keuntungan yang diperoleh negara dari tembakau. Fenomena seperti ini juga terjadi di semua negara.
Read More />